Pegunungan di Amerika Selatan Wajib di Kunjungi – Keindahan bentangan alam yang ada di muka bumi ini tentu merupakan mahjong bentu anugerah nyata, yang bisa kita lihat dan takjub akan keindahannya. Baik itu lautan hingga daratan, semua merupakan bentuk titipan alam kepada kita yang harus dijaga dan dirawat dengan baik.
Gunung juga merupakan salah satu bukti akan berbagai variannya kekayaan alam di muka Bumi, bahkan di alam semesta. Bukan hanya di Bumi, ada banyak pula jenis gunung lainnya bisa kita temukan di planet lain. Menurut pengertiannya, gunung merupakan dataran tinggi yang menjulang dari dasar bumi. Sebuah area dapat dikatakan sebagai gunung, apabila ketinggiannya dari permukaan laut mencapai tinggi minimal 600 meter.
Gunung terbagi menjadi dua tipe, yaitu gunung aktif dan gunung tidak aktif. Gunung yang masih aktif artinya, masih memiliki aktivitas di dalam perut Bumi. Mereka bisa menyemburkan lahar, bebatuan, hingga magma ke udara. Sedangkan untuk gunung tidak aktif, mereka seolah-olah mati, tidak ada aktivitas apapun bisa ditemukan lainnya. Di setiap benua, pastilah memiliki bentangan alam gunung yang tersebar di berbagai area. Hal ini tidak terkecuali di benua Amerika. Ada banyak jenis slot777 login gunung tertinggi di Amerika bisa kamu temukan.
Gunung Foraker
Berada di posisi ke-7 sebagai gunung tertinggi di Amerika, Gunung Foraker merupakan sebuah gunung yang letak geografisnya ada di sekitar Alaska. Gunung Foraker juga termasuk dalam area Taman Nasional Denali dan termasuk sebagai rangkaian yang menyusun jajaran pegunungan Alaska. Tinggi dari Gunung Foraker ini mencapai 5.304 meter di atas permukaan laut.
Gunung Popocatepetl
Sama seperti Gunung Orizaba, Gunung Popocatepetl ini memiliki letak geografis di negara Meksiko, serta menjadikannya gunung tertinggi kedua di negara tersebut. Gunung yang satu ini memiliki tinggi sekitar 5.426 meter di atas permukaan laut. Hingga kini Gunung Popocatepetl masih berstatus sebagai gunung berapi aktif, dilihat dari konsistensi letusan dan lahar yang keluar dari dalam mulut gunung.
Bersama Gunung Orizoba, Gunung Popocatepetl menjadi salah satu gunung yang menyusun sabuk vulkanik Trans-Mexican. Tak jarang, permukaan puncak Gunung Popocatepetl ini sering diselimuti dengan salju pada waktu-waktu tertentu. Akan tetapi, karena statusnya yang masih aktif, sering kali salju-salju tersebut akibat panas yang keluar dari perut gunung.
Gunung Orizaba
Selanjutnya, Gunung Orizaba jadi gunung tertinggi ke-4 di Amerika, yang letak geografisnya slot88 berlokasi di Meksiko, dan menjadi gunung paling tinggi di negara tersebut. Gunung Orizaba sendiri memiliki ketinggian hingga 5.636 meter di atas permukaan laut. Satu fakta menarik, Gunung Orizaba terakhir kali meletus pada tahun 1846. Namun, disebutkan pula bahwa Gunung Orizaba ini diprediksi akan mengalami letusan lainnya di masa depan. Gunung Orizaba juga menjadi salah satu gunung yang membuat rangkaian sabut vulkanik Trans-Mexican, bersamaan dengan Gunung Popocatepetl.
Gunung Saint Elias
Kembali ke perbatasan Kanada dan Alaska yang masih masuk wilayah Amerika Serikat, terdapat Gunung Saint Elias yang menjadi gunung tertinggi lainnya yang ada di benua Amerika. Disebutkan bahwa Gunung Saint Elias ini memiliki ketinggian hingga 5.489 meter di atas permukaan laut. Gunung Saint Elias ini juga sering dikenal dengan nama Boundary Peak 186.
Karena berbatasan di antara dua wilayah, sisi utama dari Gunung Saint Elias yang pertama masuk ke wilayah Kanada, tepatnya di area Taman Nasional Kluane. Sedangkan, untuk sisi utama lainnya berada di wilayah Alaska, tepatnya di area Taman Nasional Wrangell-Saint Elias.
Gunung Aconcagua
Salah satu gunung paling tinggi pertama yang bisa kamu temukan di permukaan benua Amerika adalah Gunung Aconcagua. Ketinggian Gunung Aconcagua dari permukaan laut hampir mencapai 7.000 meter! Yaitu di angka 6.962 meter. Ini juga menjadi gunung paling besar serta paling tinggi yang bisa kamu temukan di Benua Amerika.
Apabila dilihat dari sisi geografis, Gunung Aconcagua yang apabila diucapkan dalam Bahasa Indonesia menjadi–Gunung Akonkagua, berlokasi tepatnya di negara Amerika Latin bernama Argentina, yang berlokasi di bagian selatan dari benua Amerika.
Gunung Aconcagua ini juga berbatasan dengan Chili di Provinsi Mendoza. Tak hanya itu, gunung yang satu ini juga termasuk salah satu gunung yang berjajar di pegunungan Andes, merupakan jajaran pegunungan paling panjang di Bumi.
Gunung Denali
Selanjutnya, deretan gunung tertinggi kedua yang ada di benua Amerika adalah Gunung Denali. Ketinggian Gunung Denali ini dari permukaan berkisar hingga 6.190 meter. Gunung Denali juga memiliki nama lain, yaitu disebut juga sebagai Gunung McKinley. Menjadi gunung paling tinggi kedua di Benua Amerika, Gunung Denali ini juga menjadi gunung paling tinggi di area Amerika Utara.
Kalau kamu menyadarinya, nama lain dari Gunung Denali ini memiliki nama serupa dengan presiden William McKinley, yang merupakan presiden ke-25 dari Amerika Serikat. Sedangkan untuk nama Denali sendiri, disebutkan bahwa ini merupakan nama yang diberikan oleh suku Athabaska, yang merupakan suku di Amerika Utara.
Fakta lainnya, Gunung Denali atau Gunung McKinley ini juga disebut sebagai salah satu gunung dengan puncaknya yang paling menonjol, bersamaan dengan Gunung Himalaya dan Gunung Aconcagua. Selain itu, letak geografisnya juga sejajar dengan pegunungan Alaska, dan menjadi salah satu penyusun rangkaian pegunungan indah tersebut.
Gunung Logan
Gunung tertinggi ketiga di Benua Amerika adalah Gunung Logan. Ini juga menjadi salah satu gunung tertinggi di Kanada, dengan panjang 5.959 meter dari permukaan laut. Nama Logan sendiri juga berasal dari salah satu tokoh ternama bidang Geologi di Kanada, bernama William Edmond Logan.
Hal unik yang bisa kamu temukan di sekitar Gunung Logan, yaitu, permukaannya yang tertutupi dengan salju. Ini semakin membuat keindahan Gunung Logan semakin terpancar dan memikat para wisatawan. Kalau kamu berencana untuk mendaki gunung yang satu ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Beberapa di antaranya, pendaki tahan akan cuaca ekstrim dan suhu rendah. Hal ini karena semakin tinggi kamu mendaki, maka cuacanya akan semakin membahayakan dan udaranya dapat menusuk hingga ke tulang.